Jakarta, 27 Oktober 2025 — Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia (Setwapres RI) sukses melaksanakan kegiatan penanaman 1.000 bibit mangrove di Taman Mangrove Ketapang, Tangerang. Kegiatan yang dihadiri lebih dari 500 anak muda dari berbagai daerah ini juga melibatkan perwakilan SRE Indonesia, termasuk SRE ITPLN, yang secara antusias berpartisipasi dalam rangkaian penanaman dan dialog bersama Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka.
Kehadiran Wapres RI memberikan dorongan kuat terhadap pentingnya kolaborasi lintas generasi dalam memperkuat agenda nasional menghadapi perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir. Aksi penanaman mangrove ini menjadi simbol komitmen bersama pemerintah, komunitas pemuda, dan masyarakat dalam membangun masa depan yang lebih resilien terhadap krisis iklim.
Mangrove: Benteng Pesisir dan Penyerap Karbon Alami
Pelaksanaan penanaman mangrove ini menjadi bagian dari komitmen SRE Indonesia dan mitra pemerintah dalam mendukung percepatan restorasi ekosistem pesisir. Mangrove memiliki fungsi ekologis vital: menahan abrasi, melindungi garis pantai dari gelombang dan badai, menyediakan habitat bagi biota laut, serta berperan sebagai penyerap karbon (carbon sink) yang sangat efektif.
Dengan partisipasi aktif anak muda, kegiatan ini tidak hanya menjadi aksi tanam sesaat, tetapi juga sarana edukasi mengenai urgensi konservasi ekosistem alami di tengah meningkatnya risiko perubahan iklim. Generasi muda diharapkan tumbuh sebagai agen perubahan yang memahami peran strategis mereka dalam menjaga keberlanjutan Indonesia.
Selaras dengan Agenda Nasional Rehabilitasi Mangrove
Kegiatan ini selaras dengan amanat Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2025 tentang perlindungan dan pengelolaan ekosistem mangrove. Regulasi tersebut menegaskan bahwa mangrove merupakan aset ekologis strategis yang harus dijaga melalui pendekatan rehabilitasi berkelanjutan. Pemerintah menargetkan rehabilitasi hingga 800 ribu hektare mangrove secara nasional dan menyiapkan dukungan pendanaan sebesar Rp 2 triliun agar manfaat ekologis, sosial, dan ekonomi dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat pesisir.
Aksi penanaman yang dilakukan SRE Indonesia bersama KLH dan Setwapres RI ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk mempercepat pencapaian target tersebut. Keterlibatan komunitas pemuda dalam kegiatan ini menegaskan bahwa rehabilitasi mangrove bukan hanya urusan negara, tetapi tanggung jawab bersama lintas generasi.
Edukasi Onsite dan Dialog dengan Wapres RI
Selain penanaman, peserta juga mendapatkan edukasi onsite mengenai teknik menanam yang benar, karakteristik mangrove Ketapang, serta potensi manfaat jangka panjang dari keberhasilan rehabilitasi hutan mangrove. Edukasi ini penting agar bibit yang ditanam memiliki tingkat keberhasilan tumbuh yang tinggi dan mampu memberikan manfaat ekologis dalam jangka panjang.
Dialog dengan Wakil Presiden RI membuka ruang bagi generasi muda untuk menyampaikan aspirasi mengenai pentingnya kebijakan lingkungan yang inklusif dan dukungan terhadap inisiatif energi terbarukan yang selaras dengan visi pembangunan hijau Indonesia. SRE Indonesia memandang keterlibatan pemuda sebagai pilar utama dalam memperkuat kapasitas bangsa menghadapi krisis iklim.
- Rehabilitasi ekosistem pesisir merupakan langkah strategis untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan melindungi masyarakat pesisir.
- Kolaborasi pemerintah, komunitas pemuda, dan masyarakat luas adalah kunci keberhasilan program lingkungan berkelanjutan.
- Aksi penanaman mangrove bukan hanya simbolis, tetapi bagian dari komitmen jangka panjang membangun masa depan yang resilien dan berkelanjutan.
Kegiatan ini diharapkan menjadi pemicu lahirnya lebih banyak inisiatif pemuda di berbagai daerah untuk melakukan aksi serupa, baik dalam bentuk penanaman mangrove, restorasi ekosistem lainnya, maupun program edukasi iklim dan energi bersih. Dengan langkah-langkah kolektif seperti ini, agenda pengendalian perubahan iklim dapat berjalan lebih efektif dan memberikan manfaat nyata bagi generasi sekarang dan mendatang.